
Di sudut gerbong lima, tempat biasa berkumpul , majaper dengan lahap makan pecel made in mbak
sari,memang perjalanan akan menimbulkan kesan tersendiri. Andro sebagai majaper terlama, memilih setia dengan pecel mbak sari, apakah karena pesonanya atau karena diskon yang sering dia dapat? ho ho hanya Andro yang tahu. Mbak Sari bernama asli Nawang Sari , jadi teringat Nawang Wulan sebuah roman yang terkenal namun agak lupa karena sering lihat sinetron. Tak banyak yang diketahui oleh Andro perihal Mbak Sari, dengar punya dengar Mbak Sari suaminya adalah mirip kayak Andro...lha dalah ..eitss tenang ..yang mirip itu pekerjaanya, sebagai pejuang jumat kembali ahad alias warawiri jakarta madiun :).
Apa yang menjadi kelebihan dari pecel made in mbak sari, objektif yaa !!, Harga murah tentunya , dibanding dengan harga pecel yang diteriakan asongan stasiun madiun jelas lebih murah, dengan harga yang sama lima ribu rupiah di pedangan asongan, porsi pecel mbak sari lebih jumbo, pas di perut majaper. Yang kedua karena ke"hangatan" nasinya, fresh from ricecooker, kedul-kedul asap harum nasi menggugah selera makan. Yang ketiga, Fast Service, pelayanan cepat karena kereta berhenti hanya sekitar sepuluh menit so majaper jangan lama-lama kalau milih lauk .
ahwww..teriak Andro lirih, sontak majaper lain menghentikan makan dan melihat Andro yang manyun memegang bibirnya.
" Kenapa, Ndro?" tanya Yadi
" Kecakot" sahut Andro sambil meringis
Hahahaha... derai tawa majaper mengurai lepas
" Mikir mbak sari aja, jadi kecakot" sambung Sandi sambil melanjutkan menguncah pecel di mulutnya.
" Witing tresno jalaran soko kulino," Yadi menimpali
" Haiyyaahhh" jawab andro kemudian tertawa, suasana makan malam kembali riuh dengan celoteh majaper.
***********
Kecakot = tergigit bibir/bagian bibir karena tidak sengaja
Witing tresno jalaran soko kulino = Cinta tumbuh karena biasa bertemu
Witing tresno jalaran soko kulino = Cinta tumbuh karena biasa bertemu