Pages

Monday, 20 January 2014

Pesona Pecel Mbak Sari

Pukul 19.12 KA Majapahit berhenti di Stasiun Madiun, para penumpang turun membeli makan. Seperti biasanya,Warung Pecel Mbak Sari yang terletak di tengah deretan kaos menjadi tempat yang dituju. Hari itu spesial banget, Pecel Mbak Sari tengah mengadakan diskon, dengan membeli pecel dan lauknya senilai seratus ribu maka akan mendapatkan tambahan sebungkus nasi pecel dengan lauk empal daging sapi dan lempeng madiun yang kriuknya gurih banget. Andro, Yadi, dan Sandi turun dengan semringah sambil membetulkan jaketnya yang kusut karena kelamaan duduk. Enam bungkus pecel plus bonus satu bungkus ditebus dengan harga seratus ribu rupiah, ditambah dapat nomor telpon Mbak Sari  Ehmm... rupanya yang tambah gurih bukan peyeknya saja...:)

Di sudut gerbong lima, tempat biasa berkumpul , majaper dengan lahap makan pecel made in mbak
sari,memang perjalanan akan menimbulkan kesan tersendiri. Andro sebagai majaper terlama, memilih setia dengan pecel mbak sari, apakah karena pesonanya atau karena diskon yang sering dia dapat?  ho ho  hanya Andro yang tahu. Mbak Sari bernama asli Nawang Sari , jadi teringat Nawang Wulan sebuah roman yang terkenal namun agak lupa karena sering lihat sinetron. Tak banyak yang diketahui oleh Andro perihal Mbak Sari, dengar punya dengar Mbak Sari suaminya adalah mirip kayak Andro...lha dalah ..eitss tenang ..yang mirip itu pekerjaanya, sebagai pejuang jumat kembali ahad alias warawiri  jakarta madiun :).

Apa yang menjadi kelebihan dari pecel made in mbak sari, objektif yaa !!, Harga murah tentunya , dibanding dengan harga pecel yang diteriakan asongan stasiun madiun jelas lebih murah, dengan harga yang sama lima ribu rupiah di pedangan asongan, porsi pecel mbak sari lebih jumbo, pas di perut majaper. Yang kedua karena ke"hangatan" nasinya, fresh from ricecooker, kedul-kedul asap harum nasi menggugah selera makan. Yang ketiga, Fast Service, pelayanan cepat karena kereta berhenti hanya sekitar sepuluh menit  so majaper jangan lama-lama kalau milih lauk .


ahwww..teriak Andro lirih, sontak  majaper lain menghentikan makan dan melihat Andro yang manyun memegang bibirnya.
" Kenapa, Ndro?" tanya Yadi
" Kecakot" sahut Andro sambil meringis
Hahahaha... derai tawa majaper mengurai lepas
" Mikir mbak sari aja, jadi kecakot" sambung Sandi sambil melanjutkan menguncah pecel di mulutnya.
" Witing tresno jalaran soko kulino," Yadi menimpali
" Haiyyaahhh" jawab andro kemudian tertawa, suasana makan malam kembali riuh dengan celoteh majaper.

***********

Kecakot = tergigit bibir/bagian bibir karena tidak sengaja
Witing tresno jalaran soko kulino = Cinta tumbuh karena biasa bertemu



Thursday, 16 January 2014

Di sudut gerbong kereta

Gelak tawa terdengar memecah dari anggota laskar majapahit, sebuah komunitas penumpang kereta senja ekonomi KA Majapahit relasi Malang - Pasar Senen. Meski bukan satu kota tapi seringkali ketemu ngobrol bareng dalam satu gerbong. Ada yg membawa camilan ringan sampai camilan berat, ada ubi rebus, tahu goreng, kacang atom, oseng pepaya. Dari jajanan lokal sampai yang terdengar internasional, sebut saja roti bluder  mirip nama "wong londo". Mungkin benar roti bluder adalah peninggalan para meneer yang dulu menguasai negeri adiluhung ini dan yang meninggalkan warisan sepur yang kini mengantar kan tiap Jumat dan Ahad pulang pergi kerja di ibukota para anggota laskar majapahit.

Sebagai anggota yang paling senior, ditilik dari lamanya bolak balik naik kereta, Andro mempunyai pengalaman yang paling banyak, sejak jaman sepur ekonomi terasa sumpek hingga era sekarang menjadi ekonomi ac nan nyaman. Andro sering bercerita ketika bersama seperti saat sekarang ini tentang suka dukanya naik kereta, dukanya ketika harus ketinggalan arlojinya di toilet hingga cerita ketika harus beurusan dengan anggota polsuska gara-gara membawa burung parkit titipan temannya yang terpaksa harus disita karena termasuk barang yang dilarang dibawa naik kereta.

Malam semakin merayap, laju kereta semakin kencang menuju kota semarang,  anggota laskar majapahit masih ngobrol, jam di smartphone menunjukkan pukul 20.05,

"Sudah pantas buka lapak " celetuk Andro.
hah? emang mo dagang?.
"Bukak lapak" memang istilah didunia dagang khususnya kakilima,  bagi laskar istilah ini untuk siap-siap tidur,tidur yg sempurna kaki bisa selonjor. Tidur di lantai kereta beralaskan tikar atau koran, selimut, potongan banner, potongan karpet, karpet bayi de el el. Bagi yang belum biasa tidur ala laskar terasa menyiksa karena bisingnya suara roda kereta yang beradu dengan rel, kadang miring kiri atau ke kanan kadang berhenti mendadak.

Jedaggggg jeglegg jedaggg jeglegggg

kereta majapahit terus melaju menembus dinginya malam, meninabobokkan laskar majapahit.

----------


Pukul 23.35 menit ketika kereta berhenti di stasiun semarang tawang, gerbong kereta yang tadinya senyap menjadi ramai penumpang yang naik dan turun. Andro membuka mata, melihat arloji ditanganya dan kembali menangkupkan selimut hijau.

****